Fenomena penggelapan kendaraan sewa telah menjadi masalah serius yang terus menghantui bisnis rental, baik skala besar maupun kecil. Modus kejahatan ini, di mana penyewa membawa kabur atau menjual kendaraan yang disewa tanpa izin, tidak hanya menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi pemilik usaha rental, tetapi juga menimbulkan rasa tidak aman dan kecurigaan dalam industri yang mengandalkan kepercayaan ini.
Aksi penggelapan mobil sewa atau sepeda motor sewa seringkali dilakukan oleh individu atau sindikat yang memang berniat jahat sejak awal. Mereka biasanya menyewa kendaraan dengan dokumen palsu atau identitas yang tidak valid, kemudian menghilangkan jejak setelah masa sewa berakhir. Kendaraan yang digelapkan ini kemudian bisa dijual di pasar gelap dengan harga murah, dipreteli untuk dijual suku cadangnya, atau bahkan digunakan dalam tindak kejahatan lainnya. Kerugian yang dialami oleh pemilik rental bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, tergantung jenis dan jumlah kendaraan yang digelapkan.
Merespon maraknya kasus ini, pemilik usaha rental telah berupaya meningkatkan standar keamanan dan verifikasi. Mulai dari pemeriksaan identitas yang lebih ketat, penggunaan GPS tracker pada setiap unit kendaraan, hingga kerja sama dengan pihak berwajib untuk melacak dan menindak pelaku. Beberapa perusahaan juga menerapkan sistem blacklist bagi penyewa yang bermasalah, meskipun hal ini belum terintegrasi secara nasional.
Pihak kepolisian juga terus berupaya memberantas kejahatan ini. Banyak kasus penggelapan kendaraan yang berhasil diungkap, dengan penangkapan para pelaku dan penyitaan kembali kendaraan yang digelapkan. Penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku sangat penting untuk memberikan efek jera dan melindungi industri rental dari kerugian lebih lanjut. Masyarakat juga diimbau untuk tidak terlibat dalam transaksi jual beli kendaraan tanpa dokumen yang jelas atau dengan harga yang tidak wajar, karena hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa kendaraan tersebut adalah hasil kejahatan.
Untuk meminimalisir risiko penggelapan, pelaku usaha rental perlu lebih proaktif. Pemasangan alat pelacak yang canggih, penggunaan teknologi verifikasi identitas terkini, serta menjalin kemitraan yang erat dengan pihak kepolisian, adalah langkah-langkah strategis.