Tragedi Bogor: Korsleting Listrik Sebabkan 2 Rumah Hangus Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

Bogor – Kebakaran hebat melanda kawasan Bogor, Jawa Barat, dan rumah hangus. Insiden tragis ini diduga kuat dipicu oleh korsleting listrik, meninggalkan duka mendalam bagi para korban dan kerugian material yang mencapai ratusan juta rupiah.

Kronologi Mencekam: Api Membesar dengan Cepat

Menurut laporan saksi mata, kobaran api pertama kali terlihat di salah satu rumah pada Senin pagi sekitar pukul 09:00 waktu setempat. Api dengan cepat membesar dan merambat ke rumah di sebelahnya, dipicu oleh angin kencang dan material bangunan yang mudah terbakar. Warga sekitar yang panik segera menghubungi petugas pemadam kebakaran dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api terlanjur membesar.

“Api berkobar sangat cepat, kami berusaha memadamkan dengan air seadanya, tapi tidak berhasil,” ujar Uman.

Upaya Pemadaman dan Dampak Kerugian

Petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor segera tiba di lokasi kejadian dengan beberapa unit mobil pemadam. Mereka berjibaku memadamkan api yang melalap dua rumah tersebut. Upaya pemadaman berlangsung cukup lama, dan setelah beberapa jam, api akhirnya berhasil dijinakkan.

Akibat kejadian ini, dua rumah warga hangus terbakar, dan sebagian besar perabotan rumah tangga serta barang berharga milik korban ikut ludes dilalap api. Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

“Kerugian akibat kebakaran ini sangat besar, mencapai ratusan juta rupiah. Dua rumah warga hangus terbakar,” ungkap Suyono.

Penyebab Kebakaran dan Imbauan Waspada

Pihak kepolisian dan petugas pemadam kebakaran menduga kuat bahwa penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Dugaan ini diperkuat dengan keterangan saksi mata yang melihat percikan api dari salah satu rumah sebelum api membesar.

“Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran,” jelas suyono.

Insiden ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya kebakaran akibat korsleting listrik. Pihak berwenang mengimbau agar masyarakat secara rutin memeriksa instalasi listrik di rumah mereka dan menggunakan peralatan listrik yang berkualitas.

Langkah Pencegahan dan Keselamatan

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di rumah dan mengetahui cara menggunakannya. Hal ini dapat membantu memadamkan api kecil sebelum membesar dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Penting juga untuk memastikan instalasi listrik di rumah dilakukan oleh tenaga ahli yang kompeten.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata suyono.

Kesimpulan

Kebakaran yang menghanguskan dua rumah di Bogor ini menimbulkan kerugian yang sangat besar. Diharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keselamatan dan mencegah terjadinya kebakaran akibat korsleting listrik.

Benarkah Domba Boleh Makan Makanan Manusia? Ini Penjelasan Lengkap Dosen IPB!

Baru-baru ini, viral di media sosial mengenai domba yang memakan makanan manusia, seperti nasi dan nugget. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah makanan manusia aman untuk dikonsumsi oleh domba? Artikel ini akan mengulas penjelasan lengkap dari dosen IPB mengenai hal tersebut.

Penjelasan Dosen IPB:

Dr. Muhammad Baihaqi, dosen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) IPB University, menjelaskan bahwa domba termasuk hewan ruminansia yang memiliki sistem pencernaan berbeda dengan manusia. Domba memiliki “empat perut” (polygastric), sedangkan manusia hanya memiliki “satu perut” (monogastric). Oleh karena itu, domba sering disebut sebagai herbivora karena kemampuannya untuk mencerna serat kasar yang tidak dapat dicerna oleh manusia.

Serat kasar tersebut dicerna melalui proses fermentasi di perut domba. Pada dasarnya, domba membutuhkan jenis makanan yang berbeda dengan manusia, yaitu rumput dan tumbuhan lainnya. Namun, ada beberapa makanan manusia yang dapat dimakan oleh domba dalam jumlah terbatas.

“Jika makanan tersebut tidak berbahaya bagi manusia, maka itu juga tidak berbahaya bagi domba,” ungkap Dr. Baihaqi.

Batasan dan Dampak:

Meskipun demikian, karena domba memiliki empat perut dan memerlukan proses fermentasi dalam pencernaannya, mereka membutuhkan lebih banyak rumput atau tumbuhan dalam porsi makanannya. Dr. Baihaqi menjelaskan bahwa jika domba diberikan pakan yang mengandung gula, lemak, atau protein tinggi tetapi rendah serat, maka dapat menyebabkan masalah pada saluran pencernaannya, seperti asidosis.  

“Karena itu, kita tidak boleh memberikan makanan manusia dalam jumlah yang lebih banyak porsinya dibandingkan dengan pakan rumput,” imbuhnya.

Selain itu, makanan yang telah berjamur juga dapat berbahaya. Bahkan, ada beberapa jamur yang dapat menyebabkan keracunan bagi domba, seperti jamur pada jagung yang menghasilkan racun aflatoksin.  

Pemberian makanan manusia kepada domba diperbolehkan dalam jumlah yang sedikit, asalkan makanan tersebut tidak berbahaya bagi manusia dan domba tetap mengonsumsi rumput dalam jumlah yang banyak. Makanan yang berjamur atau terkontaminasi mikroba berbahaya harus dihindari

Bagikan informasi ini kepada para peternak domba dan pecinta hewan untuk memastikan kesehatan domba mereka. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter hewan atau ahli peternakan.Sumber dan konten terkait